USB Lantik 129 Apoteker Baru

Sebanyak 129 Apoteker baru Universitas Setia Budi mengucapkan lafal sumpah di hadapan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi, Ketua Komite Farmasi Nasional, Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia pada acara Pengambilan Sumpah/Janji Apoteker angkatan XXXV yang dilaksanakan di Gedung Wanita Sasana Krida Kusuma Manahan Surakarta, Rabu (27/3/2019). Sampai saat ini, Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USB telah menghasilkan lulusan sebanyak 3.880 Apoteker.

Ketua Program Studi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi, Dewi Ekowati., M.Sc., Apt. Dalam laporan pendidikannya menyebutkan pada tahun Akademik 2018/2019 Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USB sudah mencapai angkatan ke XXXVII. Sementara Pengambilan Sumpah/Janji ini adalah yang ke-35, dimana sebelumnya 129 Apoteker baru ini dinyatakan lulus dalam rapat yudisium pada tanggal 4 Januari 2019. Para apoteker ini telah menempuh kegiatan akademik selama 2 semester yaitu perkuliahan dan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA), serta mengikuti ujian komprehensif, meliputi bidang Rumah Sakit dan Industri dan bidang Apotek.

Dari 129 lulusan pada periode ini, 31 peserta dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude, 84 peserta dinyatakan lulus sangat memuaskan, dan 14 peserta dinyatakan lulus dengan memuaskan. Adapun Lulusan terbaik pada periode ini adalah Novita Arianti dengan IPK 3,83. Sementara itu lulusan termuda pada periode ini adalah Petra Evangelista dengan usia 22 tahun, 2 bulan, 7 hari dan lulusan tertua adalah James Christian, dengan usia 32 tahun, 9 bulan, 23 hari.

Rektor USB, Dr. Ir. Djoni Tarigan, MBA., dalam sambutannya mengatakan bahwa berdasarkan data Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian (Ditjen Farmalkes) Kementerian Kesehatan RI, hingga tahun 2019, Indonesia masih kekurangan berbagai jenis tenaga kesehatan, salah satunya adalah tenaga apoteker. Idealnya, Puskesmas Ranap (Rawat Inap) dan Non-Ranap membutuhkan 13.279 orang apoteker. Namun, pada kenyataannya SDM yang tersedia berjumlah 12.155 orang. Hal ini berarti, Indonesia masih kekurangan apoteker sebanyak 1.124 orang. Selain itu, Indonesia juga masih membutuhkan 14.000 apoteker untuk klinik di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, para Apoteker lulusan USB, sebagai SDM yang memiliki kompetensi professional di bidang kesehatan, diharapkan dapat mengambil peran mengabdikan diri kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, selalu peka dengan perubahan serta perkembangan zaman, khususnya yang terkait dengan pelayanan kesehatan, dan selalu menjaga perilakunya agar tidak melanggar Kode Etik Profesi Apoteker.

Para lulusan Apoteker diharapkan dapat mengintegrasikan Sumpah yang telah diucapkan ke dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sehari-hari, khususnya dalam melayani masyarakat. Selain itu, 129 apoteker ini diharapkan terus belajar menambah wawasan keilmuan agar dapat berkiprah secara nasional maupun internasional, menjalin silaturahim dan komunikasi dengan sejawat sesama profesi bidang kesehatan, menjunjung tinggi etika dan sumpah profesi, serta dapat memelihara nama baik almamater.