2 Mahasiswa USB Lolos Program Kampus Mengajar Angkatan 3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melepas sebanyak 16.757 mahasiswa peserta program Kampus Mengajar angkatan 3 tahun 2022 pada Bulan Februari lalu. 2 diantaranya merupakan mahasiswa Universitas Setia Budi (USB) Surakarta yakni Wafiq Sidiq Munnawar dan Elin Wulan Mayasari. Keduanya merupakan mahasiswa Program Studi S1 Farmasi, yang akan mengikuti kegiatan Kampus Mengajar mulai 28 Februari hingga 27 Juli 2022. Wafiq Sidiq Munnawar ditugaskan untuk mengajar di SDN 02 Pojok, Kabupaten Karanganyar. Sementara Elin Wulan Mayasari ditugaskan di SDN Ketelan 12 Kota Surakarta.
Sebagaimana dikutip dari laman www.dikti.kemdikbud.go.id, Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini digelar dalam rangka membekali mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan dan keahlian dengan menjadi partner guru dan sekolah dalam menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, sehingga berdampak pada penguatan literasi dan numerasi. Kampus Mengajar bertujuan untuk membantu pembelajaran di SD dan SMP yang terdampak pandemi terutama melalui peningkatan literasi dan numerasi, serta adaptasi teknologi.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menjelaskan bahwa Kampus Mengajar merupakan suatu gagasan kurikulum baru yang berfokus pada literasi dan numerasi dan penguatan profil pelajar Pancasila. Latar belakang diusungnya kurikulum ini yaitu untuk memulihkan adanya learning loss yang dialami oleh siswa akibat pandemi. Oleh karena itu, mahasiswa peserta Kampus Mengajar tahun ini diberikan tantangan untuk berkolaborasi dengan tenaga pendidik di daerah untuk memaksimalkan penyelenggaraan kurikulum ini. Nadiem menambahkan, program MBKM dirancang untuk melatih kepemimpinan mahasiswa dengan menghadapi tantangan di luar kampus dan mendorong mahasiswa untuk menjawab permasalahan di lingkungan baru. Bagi peserta Kampus Mengajar, mahasiswa akan belajar untuk menjadi pemimpin pembelajaran seperti para pendidik di sekolah. Ia berpesan, “Teruslah belajar di lingkungan yang baru. Calon pemimpin bukan hanya yang pintar dan IPK-nya tinggi, tapi yang terbuka dan belajar dan menantang dirinya.”