Fakultas Ilmu Kesehatan USB Adakan Workshop Patologi Anatomi

 

Dalam rangka meningkatkan skill mahasiswa sebagai bekal dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit serta mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja, Fakultas Ilmu Kesehatan USB mengadakan seminar Patologi Anatomi dengan tema “Pemeriksaan Sitologi Cell Block dalam Menunjang Diagnosis Kanker Paru” pada Kamis (10/11/2022) di Loji Hotel Kota Surakarta yang diikuti oleh 120-an mahasiswa Analis Kesehatan USB dan mahasiswa Analis Kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Kudus. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid karena diikuti oleh sejumlah mahasiswa D4 Analis Kesehatan alih jenjang yang merupakan WNA yang saat ini berada di Timor Leste. Kegiatan ini mendatangkan 2 pemateri yaitu dr. Rusnita, Sp. PA. dan Suwarto, S.Tr.Kes., SKM., M.Kes. Keduanya merupakan praktisi di bidang Patologi Anatomi.

Ketua panitia seminar, dr. Ratna Herawati, M.Biomed., menyebutkan di dalam pelayanan laboratorium, seorang analis kesehatan melakukan pengujian atau analisis terhadap bahan yang berasal dari manusia atau yang bukan dari manusia. Tujuannya adalah untuk menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang berpengaruh pada kesehatan seseorang atau masyarakat. Pemeriksaan patologi anatomi sendiri merupakan prosedur pemeriksaan laboratorium yang dilakukan dengan menggunakan sampel sel, jaringan atau cairan tubuh manusia dengan metode tertentu untuk menegakkan diagnosis penyakit. Pada pemeriksaan laboratorium, seorang analis kesehatan (teknisi laboratorium) bertugas membuat sediaan/preparat jaringan atau sel yang didapat dari pasien. Dalam kegiatan ini mahasiswa dilatih untuk membuat sediaan sebaik mungkin agar dapat dilakukan diagnosis secara akurat.

Rusnita, Sp. PA. menyampaikan materi terkait peran pemeriksaan sitologi dalam diagnosa Kanker Paru. Kanker Paru sendiri disebut sebagai penyebab utama kematian karena kanker di dunia, karena membunuh hamper tiga kali lebih sering dibanding kanker prostat pada pria dan kanker payudara pada wanita. Sampel sitologi dinilai lebih mudah didaptakan dan menjadi pilihan untuk penegakan diagnosis, karena sulit mendapatkan sampel histopatologi.

Sementara itu, Suwarto, S.Tr.Kes., SKM., M.Kes., memaparkan tentang teknologi cell block untuk diagnosa sitologi dan persiapan pemeriksaan lanjutan. Cell block dibuat agar sediaan sitologi menjadi lebih mudah dinilai oleh ahli patologi, dan ketersediaan cell block memungkinkan untuk dilakukan pemotongan berulang yang lebih banyak, serta dapat mendeteksi mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Cell block sendiri dinilai lebih sederhana dan dapat dibuat ulang dan tersedia di laboratorium rutin, serta penyimpanannya lebih mudah.