Mahasiswa USB Belajar Warna Alam dalam Proses Membatik
Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis Universitas Setia Budi (USB) ke-26, program studi D3 Analis Kimia dan S1 Teknik Kimia USB menyelenggarakan kuliah tamu dengan tema "Warna Alam dalam Proses Membatik” pada Selasa (14/11) di Gedung A USB Surakarta. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang merupakan seorang wirausaha, Ir. Widyastuti, MT.
Dalam kegiatan kuliah tamu ini, mahasiswa diberikan pemahaman terkait tahapan pembuatan batik tradisional atau batik tulis. Tahapan-tahapan tersebut antara lain mordant yang bertujuan untuk menghilangkan tambahan bahan-bahan kimia yang berasal dari proses penenunan, melunakkan serat atau benang pada kain agar daya serap terhadap zat warna menjadi lebih baik sehingga menghasilkan warna yang rata dan tajam. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan pola dengan perintang, serta pewarnaan.
Terdapat 2 jenis zat warna pada proses pewarnaan kain batik yaitu zat warna sintetis (dyestuff) yang umumnya dibuat dari batubara dengan berbagai gugus reaktif seperti soga (ergan/kopel, indigosol, remasol), garam-naphtol, direk, dan rapid. Jenis zat warna yang kedua yaitu zat warna alam (ZWA). ZWA sendiri merupakan pewarna alami yang bersifat tidak beracun, mudah terurai, dan ramah lingkungan. Sumber utama pewarna alami adalah tumbuhan dan mikroorganisme. Warna yang dihasilkan beragam seperti merah, oranye, kuning, biru, hijau, ungu dan cokelat. Warna pada kain dihasilkan oleh pigmen dalam sumber-sumber ZWA yang menyerap sinar pada panjang gelombang tertentu. Beberapa jenis ZWA yang sering digunakan dalam industri kain batik antara lain jalawe, kayu soga (tingi, jambal, teger), secang, mahoni, kulit buah manggis, dan daun indigo.
Dekan Fakultas Teknik, Dr. Suseno, M.Si., dalam sambutannya menyatakan bahwa tujuan dari diadakannya kuliah tamu ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa sehingga dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa jika ingin bekerja atau berwirausaha. Diharapkan mahasiswa dapat menggunakan kesempatan ini untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari narasumber agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan.