Selamat! USB Luluskan 117 Apoteker Baru


Sebanyak 117 apoteker baru Universitas Setia Budi (USB) Surakarta mengikuti pelantikan dan pengambilan sumpah/janji apoteker angkatan 47 pada Rabu (23/04/2025) di Alana Hotel & Convention Surakarta. Para apoteker tersebut melafalkan sumpah di hadapan Dekan Fakultas Farmasi USB, dan Kolegium Farmasi Indonesia. Pengambilan Sumpah dan pelantikan Apoteker pada hari ini adalah yang ke-47 kalinya bagi Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USB.

Ketua Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USB, Dr. apt. Tri Wijayanti, S.Farm., MPH., dalam laporan pendidikan yang disampaikannya menyatakan, pada tahun Akademik 2025/2026 Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USB sudah mencapai angkatan ke-50. Sampai acara sumpah hari ini, Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USB telah menghasilkan lulusan sebanyak 5.291  Apoteker. Para apoteker yang dilantik dan diambil sumpahnya pada hari ini telah menempuh kegiatan akademik selama 2 semester yaitu perkuliahan sejak bulan Februari hingga Mei 2024 dan Praktek Kerja  Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan bulan Juni hingga November 2024 pada instansi Rumah Sakit, Industri Farmasi, Pedagang besar Farmasi, Apotek, dan PKPA pemerintahan meliputi Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Instalasi Farmasi dan Puskesmas. Kegiatan akademik selanjutnya yaitu mengikuti ujian akhir apoteker tingkat institusi, meliputi ujian Komprehensif bidang Rumah Sakit pada bidang Rumah Sakit, bidang Apotek, dan bidang Industri. Mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh kegiatan akademik dan dinyatakan lulus pada yudisium internal dapat mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Apoteker Indonesia (UKMPPAI) metode Objective Structured Clinical Examination (OSCE) formatif dan metode Computer Based Test (CBT) Sumatif Periode XIX. Mahasiswa yang lulus pada ujian nasional dinyatakan lulus Program Profesi Apoteker USB dan mengikuti pengambilan sumpah dan pelantikan apoteker hari ini.

Sementara itu Wakil Rektor III USB, Dr. apt. Titik Sunarni, M.Si., dalam sambutannya berpesan ada 3 unsur karakter yang penting saat terjun ke masyarakat yaitu adaptasi, integritas, dan daya tanggap. Ketiga unsur karakter tersebut saling berkaitan dan mendukung. Para apoteker baru yang akan mengemban tugas di bidang kesehatan ini diharapkan memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang tinggi, dan karakter yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat.


Pelaksana tugas  Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Klaten Provinsi Jawa Tengah, Drs. Juli Santoso, Apt. MMR., mengatakan sumber daya manusia (SDM) kesehatan memiliki peran yang penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Juli menyoroti kurangnya sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan khususnya di wilayah Jawa Tengah. “Tantangan di bidang pelayanan kesehatan cenderung menuntut kebutuhan tenaga kesehatan yang profesional,” tuturnya. Masih banyak permasalahan di bidang kesehatan yang harus diselesaikan. Prioritas penanganan masalah kesehatan di Jawa Tengah saat ini adalah penanganan kematian ibu dan bayi, stunting, penyakit menular seperti TB, HIV-AIDS, serta penyakit tidak menular.

Juli berpesan kepada para apoteker yang baru saja dilantik, sebagai tenaga kesehatan harus selalu mengingat sumpah, berpengang teguh pada kode etik masing-masing profesi, berkomunikasi yang baik dengan pasien, adalah modal yang penting bagi seorang tenaga kesehatan. akan membentuk citra positif dan profesi pelayanan kesehatan. Selain itu, para apoteker baru harus terus mengembangkan kompetensi, sikap caring, kasih sayang, kebersamaan kesetiakawanan, serta menghargai diantara sejawat anggota profesi, almamater, dan masyarakat.

Dari 117 lulusan apoteker pada periode ini, 3 mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude, 51 peserta dinyatakan lulus sangat memuaskan, 63 peserta dinyatakan lulus dengan memuaskan. Adapun Lulusan terbaik pada periode ini adalah Essalafy Julia Putri, S Farm dengak IPK 3,79. Sedangkan lulusan termuda pada periode ini adalah Nandia Intan Apriliya Ayu Lestari dengan usia 21 tahun, 11 bulan, 28 hari dan lulusan tertua adalah Vera Ardikarini dengan usia 47 tahun, 4 hari.