Dukung Pengelolaan Limbah Organik dan Ekonomi Hijau, Mahasiswa dan Dosen USB Gelar Workshop Pembuatan Pupuk Kompos
Mahasiswa
Fakultas Farmasi dan Fakultas Ilmu Kesehatan serta tim Dosen Pengabdian Universitas
Setia Budi (USB) Surakarta melaksanakan kegiatan Workshop Pupuk Kompos di Dusun
Nglurah, RT 1&2, RW 10 Kelurahan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, pada
Sabtu (08/11/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi pengelolaan limbah
organik tanaman hias dan pertanian untuk menjadi pupuk kompos yang bermanfaat
dan ramah lingkungan. Kegiatan ini diikuti oleh anggota Kelompok
Usaha Bersama KUBE Dwi Tunggal desa setempat.
Workshop pembuatan
pupuk kompos ini merupakan bagian dari rangkaian program pengabdian mahasiswa
lintas fakultas dalam BEM Universitas yang diinisiasi untuk menciptakan dampak
positif bagi masyarakat sekitar, sekaligus memperkuat peran mahasiswa sebagai
agen perubahan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah
Karanganyar. Kegiatan Program PM-BEM ini didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan
Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik
Indonesia pendanaan tahun 2025.
Hadir sebagai
pemateri workshop, D. Andang Ari Wibawa, SP., M.Si., yang memaparkan materi
mengenai proses pembuatan kompos, manfaatnya bagi pertanian, serta peran
masyarakat dalam mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan. Andang menekankan
bahwa pengolahan sampah organik secara mandiri dapat mengurangi volume sampah
dan menghasilkan pupuk alami yang aman untuk tanaman. Kegiatan ini tidak hanya memberikan
edukasi lingkungan, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendukung
pengembangan Kampung Wisata Sewu Kembang melalui pemanfaatan potensi lokal.
“Dengan pengolahan kompos, masyarakat bisa menciptakan nilai ekonomi baru dari
sampah organik,” ujar Andang.
Sementara itu, Ketua
tim Pengabdian, Dr. Dian Kresnadipayana, S.Si., M.Si menyampaikan bahwa melalui
workshop ini pihaknya berupaya memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan
masyarakat dalam menciptakan desa yang mandiri, hijau, dan berkelanjutan. Pupuk
kompos yang dihasilkan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menunjang budidaya
tanaman hias dan tanaman obat di kawasan wisata Sewu Kembang, sehingga
meningkatkan daya tarik wisata sekaligus kesejahteraan masyarakat setempat. Tak
hanya menerima materi, peserta workshop juga berkesempatan melakukan praktik
langsung pembuatan pupuk kompos, menggunakan bahan-bahan sederhana seperti daun
kering, ranting-ranting kering, dan limbah organik rumah tangga.
Dengan adanya workshop ini, masyarakat Desa Nglurah diharapkan dapat memanfaatkan limbah organik menjadi produk yang bernilai ekonomis, sekaligus mendukung visi Kampung Wisata Sewu Kembang sebagai destinasi wisata berbasis lingkungan dan edukasi pertanian berkelanjutan. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat, yang membahas peluang pengembangan produk kompos dan strategi manajemen dan pemasarannya yang dipaparkan oleh Dr. Didik Setyawan, SE., MM., M.Sc. dan Tim Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Program Studi Teknik Industri USB sebagai bagian dari penguatan ekonomi hijau di tingkat desa.